Senin, 11 Januari 2010

Teknologi Bluetooth

Bluetooth ditemukan pada tahun 1994 yang dimaksudkan untuk mengganti jaringan kabel yang sudah ada. Bluetooth menggunakan sistem komunikasi radio sebagai media transmisinya dan tidak dibutuhkan kondisi LOS (Line Of Sight) dalam transmisinya. Adapun karakteristik Bluetooth adalah sebagai berikut :

o Beroperasi pada 2.4GHz ISM (Industrial, Scientific, and Medical) band

o Bekerja dengan FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dengan 1600 hops/s

o Mengonsumsi daya yang kecil, adapun klasifikasinya sebagai berikut :

o Data rate maksimal 1 Mbps

o Modulasi menggunakan GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying)


Arsitektur Topologi Jaringan Bluetooth

a. Point to Point Link

Topologi ini hanya menghubungkan dua perangkat Bluetooth devices (master-slave relationship). Device yang memulai hubungan menjadi master sedangkan device yang dituju menjadi slave.


b. Topologi Jaringan Piconet

Piconet merupakan jaringan yang lebih sederhana dalam topologi Bluetooth. Adapun ciri-cirinya adalah :

o Memiliki sebuah master dan dua atau lebih (maksimal tujuh) slave dalam satu jaringan.

o Maksimum data rate 1 Mbps

o ID dan clock master menentukan urutan dan fasa frekuensi hopping

o Seluruh device dalam jaringan melakukan hop secara bersamaan

o Frequency hopping menggunakan 79 channel RF dalam band 2.4GHz ISM dengan spasi 1 MHz


c. Topologi Jaringan Scatternet

Scatternet merupakan topologi yang lebih kompleks karena merupakan gabungan dari dua atau lebih jaringan Piconet. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

o Tiap Piconet dapat diakses secarabersamaan

o Frequency hopping menggunakan 79 channel RF dalam band 2.4GHz ISM dengan spasi 1 MHz

o Maksimum data rate 1 Mbps

o Menghubungkan multiple-Piconet secara bersamaaan kedalam jaringan Scatternet (maksimal sepuluh Piconet)

o Master atau slave dapat difungsikan sebagai Bridge node

o Tiap Piconet harus disinkronisasikan terlebih dahulu supaya menghindari interferensi.



Adapun service yang ditawarkan dalam jaringan ini adalah :

o Sinkronisasi data

o Printing, faksimili, scanner

o Internet

o E-commerce




Arsitektur Bluetooth

Spesifikasi sistem bluetooth bersifat bebas sehingga mengakibatkan diferensiasi arsitektur produk dengan memperhatikan faktor interoperability (kemampuan untuk saling beroperasi antar perangkat yang berbeda). Adapun protokol stack dalam Bluetooth adalah sebagai berikut :



Bluetooth memiliki empat layer utama, diantaranya adalah :

1. Layer 1 yaitu L2CAP (Logical Link Control and Adaptation Protocol), layer ini terdiri dari:

• SDP (Service Discovery Protocol) bertugas untuk mengetahui layanan perangkat paired devicesnya

• GAP (Generic Access Profiles) bertugas untuk mengatur akses data dengan paired devicesnya

2. Layer 2 yaitu LMP (Link Manager Protocol) bertugas untuk mentransportasikan data.

3. Layer 3 yaitu LCP (Link Controller Protocol) atau Baseband bertugas untuk mengatur encoding dan decoding, serta error control paket dari LMP.

4. Layer paling bawah yaitu RF (Radio Frequency Protocol) bertugas untuk mengatur transceiver (transmiter-receiver) pengiriman dan penerimaan sinyal radio dari dan ke paired devicesnya.




Format Bluetooth



• Isi dari access code ini adalah alamat dari master tiap piconet

• Tujuan dari adanya header adalah :

1. Adressing (3 bit), maksimal 7 slave

2. Packet type (4 bit), 16 tipe paket

3. Flow control (1 bit)

4. 1-bit ARQ

5. Sequencing, untuk menyaring ulang paket

6. HEC (Header Error Correction), mengecek header yang telah dikirim

• Isi dari payload adalah 0-2744 bit data yang dikirm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar