Senin, 11 Januari 2010

Jaringan Hybrid Fiber Coax

HFC adalah singkatan dari Hybrid Fiber Coax.Saat ini penggunaan HFC dalam jaringan telekomunikasi mendapat perhatian yang besar karenasecara teoritis memungkinkan penyediaan berbagai service secara sekaligus (multiservice) sepertitelephony, internet, cable TV dan Video on Demand(VOD) dengan janji kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dan harga yang terjangkau oleh pemakai.Dalam perlombaan untuk memenuhi keinginanpelanggan (user) akan servis internet yang lebih cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang penting adalah bandwidth. Sebagai perbandingan,jaringan kabel telepon memiliki bandwidth yang rendah sehingga mempunyai kecepatan yang rendah sedangkan jaringan HFC menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan multimedia secara real time

Infrastruktur Jaringan HFC





Infrastruktur jaringan HFC, diibaratkan sebagai jalan raya yang akan dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang membawa berbagai layanan dimana masing masing layanan mempunyai kendaraan sendiri-sendiri. Secara garis besar infrastruktur jaringan HFC terbagimenjadi tiga bagian utama yaitu: jaringan trunk, jaringan distribusi fiber, dan jaringan distribusipelanggan.Jaringan trunk, merupakan jaringan yang menghubungkan antara headend dengan distributionhub dimana media transmisinya menggunakan serat optik. Jaringan fiber, merupakan jaringan serat optik yang menghubungkan antara headend dengan fiber node. Jaringan distribusi pelanggan, merupakan jaringan yang menghubungkan antara fiber node dengan tap kearah rumah-rumah pelanggan dimana digunakan media transmisi kabel koaksial.





Komponen Penyusun Jaringan HFC



Komponen penyusun jaringan HFC dapat dibedakanmenjadi dua yaitu perangkat aktif dan pasif



a. Headend



Headend merupakan pusat dari system distribusi yang berfungsi sebagai tempat penggabungandan pengolahan sinyal yang diperoleh dari banyak sumber sinyal. Disini sinyal-sinyal tersebut akan mengalami proses penguatan, penyaringan,pengontrolan level sinyal, penggabungan dan proses modulasi sinyal untuk ditempatkan pada frekuensicarrier tertentu. Perangkat penyusun headend antara lain receiver, demodulator/decoder, modulator dan combiner.



b. Combiner



Konfigurasi masing-masing sistem untuk setiap jenis layanan yang ditawarkan jaringan HFC berbeda-beda, begitu pula dengan sinyal-sinyal yang diterima dari berbagai sumber. Konfigurasi dengan berbagai macam jenis sinyal tersebut digabungkan dengan sebuah perangkat yang disebut combiner



c. Fiber Node



Fiber node merupakan titik terminasi antarajaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya.



d. Serat Optik



Suatu serat optik tunggal terdiri dari inti (core)dan selubung (cladding). Keduanya terbuat dari gelas/kaca yang berbeda indeks biasnya. Cahaya akan menjalar diinti dengan menggunakan prinsip internalreflection.Pada jaringan HFC digunakan jenis fiberoptik singlemode-step index.Gambar berikut memperlihatkan struktur mekanik dari serat optik. Serat optik tersebut memiliki jaket plastik pelindung yang memiliki warna sehinggamemudahkan pengidentifikasian kabel yang digunakan( pada end-to-end)









e. Kabel Koaksial



Kabel koaksial merupakan salah satu jenis media transmisi yang digunakan untuk pengiriman daya listrik frekuensi tinggi. Dalam sistem HFC kabel koaksial berfungsi sebagai penghubung dari saluran backbone ke pelanggan. Konfigurasi kabel koaksial dapat dilihat pada gambar Karakteristik dari kabel koaksial adalah semakin besar diameter kabel maka semakin kecil nilai redaman kabel tersebut. Untuk penggunaan kabel dengan ukuran yang dan jenis yang sama, untuk frekuensi yang tinggi akan memiliki hambatan yang lebih besar dari penggunaan pada frekwensi yang lebih rendah









f. Amplifier



Amplifier adalah perangkat aktif yangberfungsi untuk memperkuat daya sinyal sehingga tetap berada pada level daya yang diinginkan. Parameter amplifier yang harus diperhatikan dalam perancangan jaringan koaksial adalah : Maximum Gain, NoiseFigure, Signal Level Equalizer, CTB dan CSO.Amplifier berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3bagian:Trunk Amplifier, yaitu amplifier yang keseluruhan keluarannya hanya digunakan ke amplifier berikutnya .Bridge Amplifier, yaitu amplifier yang sebagian amplifier-nya digunakan untuk mencatu amplifier berikutnya dan sebagian keluaranya lagi didistribusikan ke rumah-rumah yang ada di dekatnya.Tap Amplifier, yaitu amplifier yang seluruh keluarannya hanya didistribusikan ke pelanggan yang ada didekatnya.



g.Splitter



Splitter adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran dan perangkat aktif (Fiber Node dan Amplifier), sehingga dengan penggunaan splitter arah penggelaran kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan dapat diperbanyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan darisplitter adalah besarnya redaman (Splitter Loss), respon frekuensi dan jumlah keluaran splitter. Splitter Dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan insertion lossnya.Splitter balance yaitu splitter yang mempunyai insertion loss yang sama pada tiap keluarannya dan splitter unbalance yang memiliki insertion loss yangberbeda-beda untuk tiap keluarannya.





h Directional Coupler



Directional coupler merupakan perangkat pasif yang berfungsi sebagai pencabang pada jaringan koaksial, pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan splitter namun bersifat unbalanced. Pada directional coupler terdapat dua jenis redaman yait tap loss dan insertion loss. Tap loss yaitu besarnya losspada keluaran yang digunakan untuk menjangkau tempat yang lebih dekat, sedangkan insertion loss yaitu besarnya loss pada salah satu keluaran yang digunakan untuk menjangkau tempat yang lebih jauh.



i.Tap



Tap adalah perangkat pasif yang terdapat pada kabel koaksial yang berfungsi sebagai titik sambung dengan rumah pelanggan. Tap dihubungkan ke rumah pelanggan menggunakan kabel drop koaksial. Karakteristik redaman, terdapat dua jenis redaman yaitu tap loss dan insertion loss. Tap loss adalah besarnya redaman / loss pada keluaran yang digunakan untuk menghubungkan tap dengan rumah pelanggan, sedangkan insertion loss adalah besarnyaloss pada keluaran yang digunakan untuk menghubungkan tap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar