Senin, 11 Januari 2010

ALgoritma MPLS

MPLS (multiprotocol label switching) erupakan perkembangan terbaru dari multilayer switch yang diusahakan oleh IETF (InternetEngineering Task Force). Hal ini dilakukan agar terdapat standar untuk multilayer switch dan mendukung interoperabilitas. Disebut multiprotokol karena tekniknya dapat diterapkan pada semua protokol layer jaringan. Dasar teknologi label switching mampu meningkatkan performansi routing,memperbaiki jangkauan layer jaringan, dan menyediakan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengiriman pelayanan routing. MPLS menerapkan komponen control yang mirip dengan multilayer switch. Untuk mendukung interoperabilitas, MPLS mendefinisikan pensinyalan IP dan protokol distribusi label yang baru. Sedangkan komponen forwardingnya berdasarkan algoritma label swapping.Salah satu keunggulan MPLS adalah menyediakan pelayanan ISP yang baru yang tidak bisa dilakukan dengan teknik routing IP yang lama. Dengan pemisahan antara komponen control dan komponen forwarding, MPLS mendukung fleksibilitas perkembangan fungsi komponen control tanpa mengubah mekanisme forwarding. Sehingga MPLS dapat meningkatkan kemampuan forwarding yang dibutuhkan untuk mengantisipasi perkembangan internet yang sangat pesat.



MultiProtocol Label Switching (MPLS)adalah suatu metode forwarding paket yang melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi label yang dilekatkan pada paket IP. MPLS menggabungkan teknologi switching/forwarding layer 2 dengan teknologi routing layer 3 pada standar OSI (OpenSystem Interconnection). Pada dasarnya pengertian MPLS dibangun dari dua hal mendasar berikut ini:

1. Pemisahan komponen kontrol (Control Plane) dan komponen penerus (forwarding) (Data Plane) Semua switching multilayer, termasuk MPLS, terdiri dari dua komponen fungsional yang berbeda yaitu sebuah komponen kontrol dan sebuah komponen forwarding. Komponen control membentuk fungsi yang berkaitan dengan pengidentifikasian reachability ke prefix tujuan. Sehingga bagian kontrol terdiri dari semu informasi routing layer 3 berserta proses yang berjalan didalamnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi reachbility untuk suatu prefi layer 3 tertentu, sebagai contoh dari fungsi ini adalah digunakannya OSPF, IS-IS, atau BGP-4. Komponen kontrol juga membentuk suatu fungspensinyalan yang menerapkan LDP, CR-LDP, atauRSVP-TE untuk mempertukarkan atau mendistribusikan informasi dengan router yan lain dengan tujuan membangun dan mengurusi tabel forwarding. Ketika paket tiba, komponen penerus mencari tabel forwarding yang diurus oleh komponen kontrol untuk membuat suatu keputusan routing bagi setiap paket. Secara spesifik, komponen forwarding memeriksa informasi didalam header paket, menelusuri table forwarding, dan menghubungkan paket dariantarmuka input ke antarmuka output melintasi router (system’s switching fabric).


Dengan total memisahkan komponen control dengan komponen forwarding, setiap komponen dapat secara bebas dikembangkan dan dimodifikasi. Yang dibutuhkan dari pemisahan komponen ini adalah komunikasi yang terus menerus antara komponen kontrol (Control Plane) dan komponen forwarding (Data Plane) dalam mengatur tabel forwarding paket.

2. Algoritma penerusan label-swapping (penukaranlabel) Komponen forwarding MPLS (Data Plane) membentuk fungsi yang berkaitan dengan penerusan paket data. Paket ini dapat berupa paket IP layer 3 atau paket IP berlabel. Bila paket IP Layer 3 memasuki komponen ini, maka akan diteruskan berdasarkan tabel FIB (ForwardingInformation Base), sedangkan bila paket IP berlabel, penerusan pada setiap router backboneMPLS didasarkan pada algoritma label-swaping berdasarkan tabel LFIB (Label ForwardingInformation Base) yang mirip dengan yang digunakan oleh Frame Relay sebelumnya diatasdan akan dijelaskan pada sub-bab Mekanisme Forwarding .Bila dideskripsikan lagi kedua komponen fungsional control plane dan data plane diatas, akan terlihat sebagai berikut :



Adapun deskripsi dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

1. Aktifitas protokol Routing IGP (Interior Gateway

Protocol) dan BGP (Border Gateway Protocol) menghasilkan informasi reachability ke nodetujuan untuk mengisi RIB (Routing InformationBase)

2. RIB menyediakan informasi bagi FIB(Forwarding Information Base), dimana terdapat mapping satu ke satu antara tabel FIB denganEntry tabel routing

3. FIB berisi mapping jaringan tujuan yang berada didalam tabel routing dengan hop node berikutnya

4. LIB (Label Information Base) diisi dari informasi yang berasal dari LDP (Label DistributionProtocol)

5. LIB digunakan oleh LDP agar prefix IP tujuan didalam tabel routing dipetakan ke label hop selanjutnya yang diterima dari tetangga downstream, pada saat itu pula dihasilkan label lokal oleh LDP

6. FIB bersama dengan LIB digunakan untuk mengisi LFIB (Label Forwarding Information Base)

7. LFIB berisi mapping label lokal dengan label hop berikutnya melewati interface outgoing untuk meneruskan paket

Komponen MPLS

a. LSP (Label switch Path)

Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaianLSR dimana paket diteruskan oleh label swapping darisatu MPLS node ke MPLS node yang lain.

b. LSR (Label Switching Router)

Merupakan MPLS node yang berfungsi untukmemberikan label pada paket dan melakukan operasilabel. LSR yang memberikan label ketika paket masukke jaringan MPLS dan membuang label ketika paketkeluar dari jaringan

.c. LER (Label Edge Router)

MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLSdomain dengan node yang berada di luar MPLSdomain.

d. MPLS Egress Node

MPLS node yang mengatur trafik saat meninggalkanMPLS domain.

e. MPLS Ingress node

MPLS node yang mengatur trafik saat memasukiMPLS domain.

f. MPLS Label

Merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLSheader.

g. MPLS Node

Node yang menjalankan MPLS: Sebagai control protokol yang akan meneruskan paket berdasarkan label. Dalam hal ini MPLS node merupakan sebuah router.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar