Dunia industri terus berkembang dengan sistem¬sistem yang baru dalam bidang manufaktur, khususnya sistem kontrol. Saat ini banyak sekali ditawarkan suatu metode kontrol yang efektif dan mudah untuk diimplementasikan.
Perkembangan yang semakin pesat ini, menuntut seorang mahasiswa untuk dapat lebih mengenal bidang tersebut. Untuk itu akan sangat bermanfaat sekali, apabila dalam suatu kegiatan akademik ditunjukkan dan diberikan simulasi dari module yang menyerupai sistem yang ada dalam dunia industri. Karena akan banyak sekali dijumpai suatu sistem dan peralatan dalam bidang kontrol, yang tidak sesederhana gambaran yang diberikan dalam perkuliahan.
SCADA System
SCADA (Supervisory Control and Data Aqcuisi¬tion) sistem, adalah sistem yang memungkinkankan pengguna/operator untuk melakukan:
1. Monitoring (pengawasan)
2. Controlling (pengendalian)
3. Data Aqcuisition (pengambilan dan perekaman data)
Perencanaan Sistem
Pada perencanaan sistem tersebut ada tiga bagian yang perlu mendapat perhatian yaitu:
1. miniature water level control yang difungsikan sebagai plant
2. PLC yang merupakan “otak” dari system
3. SCADA software (Wonderware® InTouchTM) yang akan memvisualisasikan proses yang terjadi pada plant.
Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan pengujian sistem dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
• Tipe dan karakteristik input dan output pada PLC akan memberi pengaruh yang berbeda pada desain rangkaian pengkondisi sinyal.
• Karakteristik PLC yang membaca data dalam BCD dan Heksadesimal akan sedikit menyulit¬kan bila dibaca menggunakan SCADA. Karena SCADA software membaca dalam Heksade¬simal dan menampilkan dalam decimal.
• Pelampung (float) dengan ketebalan 6mm akan memberikan error pembacaan sensor pada saat pengosongan tandon sebesar 6 mm.
• Metode kontrol yang digunakan adalah metode kontrol bias dengan rumusan Bias = 2,5 . ketinggian – 26. Rumusan tersebut didapatkan dari regresi linier hasil pengujian bias pada tiap ketinggian.
• Untuk mempertahankan sistem pada ketinggian tertentu dijalankan dengan rumusan teg_pompa = bias + error. Di mana kestabilan sistem dicapai saat teg pompa = bias.
• Pada saat kestabilan sistem tercapai kemudian pada sistem diberikan gangguan penambahan air sebanyak 500 ml, maka sistem akan kembali stabil pada ketinggian yang diinginkan dikurangi tebal dari pelampung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar