Pendahuluan
Pada era globalisasi ini teknologi telekomunikasi dan informasi telah berkembang sangat pesat terutama peralatan telekomunikasi mobile yaitu handphone. Dimana handphone telah berubah dari alat telekomunikasi biasa menjadi alat serba guna yang mempunyai berbagai fasilitas seperti hubungan internet, pengiriman gambar, bermain game, memutar lagu, dsb. Teknologi handphone telah mendukung layanan Multimedia Messaging Service (MMS) dan General Packet Radio Service (GPRS). Dengan fasilitas MMS maka pemilik handphone tersebut dapat menerima informasi dengan lebih lengkap karena MMS dapat mengirim data berupa gambar, suara dan teks sekaligus. Fasilitasfasilitas yang terdapat pada security surveillance system ini adalah :
• Motion detection, digunakan untuk mendeteksi adanya gerakan yang terjadi kemudian melakukan capture gambar. Gambar yang di-capture disimpan ke dalam sebuah folder backup. Nama file yang disimpan sesuai dengan tanggal dan waktu gambar tersebut di-capture.
• Menu history yang untuk mengetahui status pesan yang dikirimkan.
• Pengiriman gambar dari PC ke handphone atau email address secara otomatis.
Desain Sistem
Secara garis besar security surveillance system terdiri dari modul program motion detection dan modul program pengiriman MMS.
Secara singkat, cara kerja sistem ini dapat digambarkan sebagai berikut :
• Webcam yang akan merekam gambar dan mengirimkannya ke PC.
• PC akan memproses gambar-gambar tersebut untuk menentukan terjadinya gerakan kemudian mentransfer data berupa gambar tersebut ke sebuah handphone.
• Dari handphone tersebut maka penerima akan menerima gambar tersebut melalui Multimedia Messaging Service (MMS) yang difasilitasi oleh teknologi General Packet Radio Services (GPRS).
Adapun spesifikasi hardware dan software yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Handphone :
• Nokia 3660 (untuk mengirimkan MMS)
Samsung SGHX 100 (untuk menerima MMS)
• Webcam Philips PCVC730K ToUcam Fun :
• Sensor : CMOS
• Pixels : 640 (H) x 480 (V)
• Still image resolution : 800 (H) x 600 (V)
• Illumination : <>
• Integrated lens : F2.0
• Frames/second (fps) : up to 30
Notebook:
• Intel Centrino 1,4 GHz dengan memory 256MB
• Integrated infrared device
• Borland Jbuilder9 Personal Edition
• Visual Basic 6
• VideoOCX
• JWAP Protocol stack
• Nokia MMS Java Library
Pengiriman MMS
Pengiriman MMS dibuat dengan bantuan Nokia MMS java library [3] dan JWAP protocol stack [1][2][4]. Untuk dapat mengirimkan pesan MMS terlebih dahulu dilakukan pembuatan pesan MMS. Pembuatan pesan MMS bertujuan untuk menyiapkan dan mengatur header (berisi nomor handphone pengirim, nomor handphone penerima dan subyek) dan isi dari pesan MMS yang akan dikirimkan. Setelah MMS message selesai dibuat maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengirimkan MMS tersebut. Berikut adalah langkah-langkah
pengiriman MMS :
• Program Pengiriman MMS akan mengadakan koneksi ke WAP gateway.
• Setelah koneksi ke WAP gateway tercapai maka program pengiriman MMS akan mengirimkan MMS sebagai content dari sebuah WSP (Wireless Session Protocol) POST.
• Program Pengiriman MMS akan memutuskan koneksi ke WAP gateway.
• WAP gateway akan mengirimkan pesan tersebut ke MMSC.
• Setelah MMSC menerima pesan maka MMSC akan mengirimkan sinyal kepada pengirim. Handphone pengunjung akan tercantum “message sent”.
• MMSC akan menggunakan WAP PUSH untuk mengirimkan pesan ke penerima bahwa ada pesan MMS baru.
• Dengan mengasumsikan bahwa handphone penerima sudah di-setting untuk menerima pesan
MMS, maka handphone penerima akan mengadakan sebuah koneksi ke WAP gateway.
• Penerima mengirimkan sinyal WSP GET kepada WAP gateway untuk men-download pesan MMS.
•WAP gateway mendownload pesan MMS dari MMSC.
• Pesan MMS dikirim kepada penerima sebagai content dari WSP GET RESPONSE melalui koneksi WAP yang sama.
• Setelah pesan MMS selesai di-download maka penerima memutuskan koneksi ke WAP gateway.
• MMSC menggunakan WAP PUSH untuk memberitahukan kepada pengirim MMS bahwa pesan tersebut sudah terkirim. Pada handphone pengirim akan tertulis "Message Delivered".
Implementasi Sistem
Pada tahap awal dilakukan setting pada menu configuration lalu Difference adalah batas bagian dari gambar yang akan dilakukan surveylance. Threshold adalah batasan nilai mean dimana webcam mulai meng-capture gambar bila nilainya melebihi dari setting. Delay adalah batasan waktu aplikasi akan melakukan pembandingan dan pengambilan gambar setelah pengambilan gambar yang sebelumnya sehingga pengambilan gambar yang sama tidak dilakukan berulang-ulang. Berapa kali adalah proses pengambilan gambar setiap kali nilai threshold tercapai dilakukan berapa kali.
.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
• Jika ingin menangkap gerakan yang cepat maka threshold yang ada dapat diturunkan sesuai dengan kebutuhan. Dengan threshold 15 security surveillance system sudah dapat mendeteksi adanya gerakan dengan kecepatan 1 meter/detik seperti terlihat pada tabel 3.
• Security surveillance system dapat mengirimkan MMS dengan tujuan handphone atau alamat email.
• Prosentase berhasil tidaknya pengiriman MMS sangat ditentukan oleh besar kecilnya data yang
dikirim. Dalam pengujian filesize, besar filesize yang paling cocok untuk pengiriman MMS adalah kurang dari 10 kb.
• Dengan tingginya tingkat kegagalan pengujian pengiriman melalui layangan jaringan MMS dan pengujian pengiriman melalui e-mail dimana prosentase keberhasilan hanya 32 persen. Disimpulkan bahwa kualitas jaringan infrastruktur layanan GPRS dan MMS masih kurang memadai, terutama layanan antar operator. Security surveillance system via MMS kurang cocok diimplementasikan di